Rumah Mirip Kandang Kambing pun Jadi Layak Huni Berkat Bantuan Ganjar

By Abdi Satria


nusakini.com-Banjarnegara-Supono (43), seorang pekerja serabutan tidak menyangka bakal mampu merenovasi rumahnya di Desa Gemuruh RT 1 RW 5 Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Rumahnya yang dulu mirip kandang kambing, kini menjadi layak huni setelah mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ya, politikus berambut putih itu berkunjung ke rumah Supono pada pertengahan Januari 2022 lalu. Melihat kondisi rumah yang memprihatinkan, Ganjar pun memberikan bantuan Rp25 juta untuk renovasi.

“Dulu rumahnya rusak berat, sudah seperti kandang kambing. Kalau hujan bocor, lantai becek,” ujar Supono, berbahasa Jawa Ngapak saat ditemui di rumahnya, Sabtu (19/3/2022).

Ia bersyukur kehadiran Ganjar yang memberikan bantuan mampu merubah kondisi rumahnya. Bantuan tersebut digunakan untuk merenovasi total rumahnya. Mulai dari dinding, atap, lantai, hingga kamar mandi.

“Alhamdulillah dapat bantuan dari Pak Gubernur Ganjar, sekarang sudah layak huni,” papar Supono.

Renovasi dilakukan selama sekitar satu bulan, yang melibatkan warga sekitar dengan bergotong royong.

“Warga di sini bergotong royong merenovasi rumah ini. Pak Lurah juga mendukung,” imbuhnya.

Menurutnya, membangun rumah yang layak huni sudah menjadi impiannya sebagai kepala keluarga. Namun, karena hanya bekerja serabutan, ia tidak punya uang lebih untuk merenovasi rumahnya. Saat ini, rumah hasil renovasi bantuan dari Ganjar ditempati bersama istri, dua anak, serta ibu mertuanya.

“Saya hanya bekerja serabutan. Jadi, saya berterima kasih kepada Pak Ganjar atas bantuan ini,” tandasnya.

Sebagai informasi, pada awal menjabat, pasangan Ganjar-Yasin menargetkan sebanyak 1.582.024 rumah diperbaiki.

Hal itu termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018, di mana pada 2020 tersisa 827.009 unit untuk diselesaikan.

Setiap tahun target perbaikan RTLH di Jateng adalah 100 ribu unit. Pada 2019 terjadi peningkatan kualitas RTLH menjadi lebih dari 102 ribu unit, sehingga melebihi target. Konsep pembangunannya menggunakan anggaran gotong royong. Artinya bukan hanya berasal dari APBD Provinsi, tapi juga berasal dari APBD kabupaten/ kota, Baznas, perusahaan daerah, BUMN, perusahaan swasta sampai filantropis.

Pada tahun ini proses perbaikan RTLH sudah mencapai 6.258 unit rumah dengan intervensi Penanganan Kemisikinan Ekstrem (PKE), program reguler, dan program desa dampingan Pemprov Jateng. (rls)